MEDAN || datapost.id – Perlakuan tidak menyenangkan kembali dialami wartawan unit peliputan pemberangkatan dan pemulangan haji di Debarkasi Medan. Dimana, perlakuan tersebut kembali terjadi ketika wartawan meliput kedatangan jamaah haji kloter 18 Debarkasi Medan, Minggu (23/07/2023) siang.
Beberapa wartawan ketika ditemui, mengecam arogansi yang ditunjukan oknum polisi yang bertugas di Aula Madinatul Hujjaj yang memaksa awak media untuk meninggalkan ruangan Aula. Padahal proses penerimaan jamaah haji baru dimulai.
Ironisnya, kendati wartawan sudah menggunakan ID Card resmi yang dikeluarkan oleh Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Ibadah Haji (PPIH) dan di tandatangani Ketua PPIH Ahmad Qosbi, tetap petugas kepolisian tidak menggubrisnya. Malah dengan arogannya tetap ‘mengusir’ wartawan. Ketika media mencoba bertahan seraya menyampaikan tugas liputan seperti ini sudah biasa dilakukan setiap musim haji, tapi oknum polisi itu tetap bersikukuh memerintahkan wartawan tetap keluar.
“Kalian keluar dari Aula. Nanti dikira kami tidak bertugas pula,” ujar oknum petugas tersebut.
Anehnya, pantauan wartawan di Aula 1, ada juga pengunjung yang berada di Aula 1 tanpa tanda pengenal resmi.
Seperti pengakuan sejumlah wartawan, tahun ini peliputan haji sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ini kejadian yang kedua kalinya wartawan konflik dengan petugas keamanan. Sebelumnya pada kedatangan kloter 14, beberapa hari yang lalu perlakuan yang kurang etis itu juga terjadi.
“Wartawan diusir dari ruang penerimaan jamaah. Petugas keamanan bilang nanti kami dianggap tidak bertugas. Jadi, dimana wartawan bisa meliput kedatangan jamaah haji ini sebetulnya? atau gak perlu diberitakan lagi kepulangan jamaah haji ini?,” ujar Anum Saskia dari media Waspada.
Sementara itu Faisal dari RRI merasa tersinggung dan kecewa adanya pembatasan peliputan jamaah haji tahun 2022. “Tahun lalu, hal seperti ini juga terjadi, dan sampai dilaporkan ke Kapolda Sumut. Dan tahun ini terulang lagi, dengan instansi yang sama,” cetusnya.
Wartawan berharap kepada Kapoldasu yang baru, supaya menempatkan dan menugaskan anggotanya yang lebih humanis terhadap sesama petugas yang ada di Asrama Haji dan pengunjung yang datang ke Ahmed. Hal ini untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Sementara Ketua PPIH, Ahmad Qosbi kepada wartawan menyampaikan PPIH tidak pernah melarang media untuk melakukan peliputan di dalam Aula 1 sesuai kewenangan yang dimiliki.
Sumber : RELIS.
