DATAPOST.ID MANDAILING NATAL — Terkait kisruhnya hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Mandailing Natal, kritikan hingga aksi demo terus bergulir. Kali ini aksi demo datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabuapten Mandailing Natal (Madina) yang digelar didepan Kantor Bupati Madina di komplek Perkantoran Payaloting, pada Jumat (05/01/2024).
Pantauan media datapost.id di Kantor Bupati Mandailing Natal, aksi demo yang digelar dihadiri ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Madina. Dalam aksi tersebut, sempat terjadi bentrok saling dorong antara massa yang ingin menerobos masuk ke dalam Kantor Bupati dengan pihak petugas kepolisian dari Polres Madina.
Dalam tuntutannya, massa aksi dari HMI Cabang Madina hanya ingin menyampaikan langsung aspirasinya kepada Bupati Madina, HM Ja’far Suhairi Nasution.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mandailing Natal, Alamulhaq yang menerima aksi demo menegaskan bahwa Bupati saat ini sedang berada diluar dan tuntutan aksi demo dititipkan saja padanya.
“Pasti saya sampaikan kepada Bapak Bupati, apa saja tuntutan dan Aspirasi Mahasiswa,” ujar Alamulhaq menanggapi tuntutan massa.
Mendengar jawaban yang disampaikan Sekda, massa HMI Cabang Madina menolak, dan mereka tidak mau aspirasi maupun tuntutannya hanya disampaikan kepada Sekda sebagai perwakilan Bupati Madina.
“Kami disini untuk memperjuangkan hak rakyat, terutama guru yang terzolimi, kami hanya ingin mempertanyakan kepada Bupati tentang transparansi,” tegas Ketua HMI Cabang Madina Riswan
“Berhubung kami tidak bisa masuk kedalam kantor, maka kami akan melakukan aksi demo kembali dengan masa yang lebih besar.” tandasnya. (Sulpan Lubis/Basid)