MANDAILING NATAL II DATAPOST.ID – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) didesak agar segera melakukan usulan terkait pansus Stunting.
Desakan itu ditegaskan oleh Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Madina, Iskandar Hasibuan menanggapi adanya dugaan yang tak beres dalam penanganan penurunan Stunting di Kabupaten Madina, Jum’at (17/11/2023)
“Komisi IV DPRD Madina jangan diam saja dalam proses penanganan penurunan stunting di Kabupaten Madina ini, anggota komisi IV harus segera mengusulkan pembentukan Pansus.”pintanya
Permintaan itu Iskandar sampaikan karena Ia menilai dalam Program Stunting ini banyak kejanggalan. Dan DPRD sebagai perwakilan masyarakat Madina agar segera bertindak.
Mantan Ketua Komisi IV DPRD Madina tahun 2014-2019 ini menilai, jika DPRD Madina terus diam, dikhawatirkan masyarakat akan berpikiran jelek. Hal ini juga akan menjadi polemik bagi para anggota DPRD.
“Kalau terus diam dan tak ada gerakan seperti ini, saya pribadi patut menduga ada apa. Dan ini akan menjadi citra buruk untuk para anggota komisi IV atau DPRD secara keseluruhan,” tegasnya
Hal senada juga dikatakan salah seorang pengamat hukum Rediyanto Sidi Jambak. Beliau berpendapat, anggaran kegiatan Stunting menggunakan uang dari masyarakat. Sehingga sudah seharusnya pihak Pemerintah Kabupaten Madina untuk melaporkan dan membuka secara jelas terkait anggaran tersebut.
“Stunting ini kegiatan nasional yang menggunakan anggaran dari APBN. Sehingga sudah seharusnya transparan, jangan ada yang ditutupi, agar masyarakat merasa puas bahwa uang pajak mereka digunakan tepat sasaran,” ucapnya via WhatsApp
Kemudian sambung Rediyanto, sebagai bentuk tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Madina melalui dinas-dinas terkait harus melaporkan penggunaan anggaran ini ke DPRD. Jika, DPRD Madina pun diam, bisa diduga DPRD Madina ikut diduga turut serta menutupinya.
“Laporan kegiatan ini sudah seharusnya disampaikan ke DPRD. Kalau tidak, DPRD bisa bersikap. Jika diam, apa DPRD Madina kebagian dana Stunting ini, dan ini masih diduga,” jelasnya. (TIM)