MANDAILING NATAL II DATAPOST.ID – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution meresmikan Pelayanan Operasi Mata di Rumah Sakit Umum (RSUD) Panyabungan, Madina, Rabu (13/12/2023).
“Kami apresiasi kepada direktur dan jajaran atas inovasi termasuk seperti hari ini pelayanan operasi mata. Tentu nanti ada pelayanan operasi lainnya seperti jantung dan lainnya,” kata Sukhairi.
Dengan adanya fasilitas operasi mata ini, Sukhairi mengatakan masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi untuk operasi karena di RSUD Panyabungan sudah menyediakan.
“Saya juga meminta kepada pihak BPJS kuota untuk operasi matanya ditambah agar masyarakat tidak menunggu antrian terlalu lama,” lanjutnya.
Sukhairi menyampaikan pada tahun 2024 Madina akan melayani BPJS hampir 95% dengan mengalokasikan anggaran hingga Rp 46 Miliar.
Namun menurut Sukhairi, pemerintah harus tegas untuk mengambil solusi atas tunggakan BPJS.
“Kita harus ambil solusi terbaik. Jangan nanti katanya gratis, tapi kenapa malah dipersulit. Setelah dicek padahal BPJSnya bermasalah,” kata Sukhairi.
Sukhairi mengatakan jangan karena BPJS menunggak tenaga kesehatan tidak memberi pelayanan yang baik. Dia menyampaikan apresiasi kepada RSUD Panyabungan atas fasilitas kesehatan yang terus bertambah untuk melayani masyarakat.
Direktur RSUD Panyabungan dr. M.Rusli Pulungan. Sp.THT-KL(K) menyampaikan untuk menghadirkan pelayanan operasi mata di RSUD Panyabungan butuh proses yang sangat panjang.
“Ini semua berkat dukungan dan arahan bapak bupati selama ini kepada kami. Satu-persatu kami mulai benahi,” kata dr Rusli.
dr Rusli menyampaikan hari pertama peresmian pelayanan operasi mata dimulai dari 10. Dia juga mengatakan telah banyak antrian pasien yang akan melakukan operasi mata hingga 4 sampai 5 bulan kedepan.
“Kebijakan BPJS ada pembatasan,” katanya.
dr Rusli membeberkan sejak tahun 2021-2023 ada beberapa pelayanan yang sudah diresmikan, seperti hemodialisa, pelayanan diagnostik ct scan, pelayanan jantung dengan ekokardiografi dan operasi mata.
“Terima kasih atas arahan dan bimbingan bapak bukti. Terlihat dari angka keterpakaian tempat tidur dari 60 persen hingga 90 persen. kami mohon maaf jika ada antrian menunggu bad kosong,” katanya. (Sulpan Lubis)