MANDAILING NATAL II Datapost.id – Pasca kaburnya salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Selasa (01/08/2023). Ombudsman Republik Indonesia (RI) melakukan Inspeksi mendadak (Sidak), Rabu (02/08/2023).
Kedatangan tim Ombusman RI, Ir Jemsly Hutabarat, SH, MH dan Ombudsman Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar berdasarkan pantauan wartawan sempat tertahan kurang lebih setengah jam di luar Lapas Kelas II B Panyabungan tidak bisa masuk.
Dimana saat tim tiba di pintu Lapas, petugas Lapas berkali-kali ditanyakan keberadaan tim Ombudsman, sembari mengaku Kalapas sedang berada di luar Lapas dan staf Lapas itu menyebutkan bahwa dirinya tidak berwenang untuk mempersilahkan tim Ombudsman untuk masuk.
Mendengar hal itu salah seorang Wartawan yang mendampingi tim Ombudsman menghubungi Kalapas Mustafa Kamal Simamora via telepon dan mengabarkan tim Ombudsman berada di luar Lapas.
Kemudian tak berselang lama keluar seorang staf teras Lapas, baru memperbolehkan tim Ombudsman masuk tanpa di sambut oleh Kalapas.
Setelah tim Ombudsman beberapa menit ditemani staf teras lapas menunggu dilantai dua aula rapat Lapas, namun Kalapas belum juga hadir, dan ketika ditanyakan KPLP dimana, staf itu menjawab KPLP sedang ikuti zoom meeting sehingga tak bisa menjumpai tim Ombudsman.
Sekian lama tim menunggu Kalapas di aula lantai dua dan tak kunjung tiba, akhirnya staf teras membawa tim Ombudsman masuk ke area set peninjauan. Baru sekira 30 menit kemudian Kalapas pun tiba di Lapas menemui tim Ombudsman.
Pantauan wartawan, selain sidak untuk melihat sistem keamanan Lapas pasca kaburnya WBP narkoba hukuman 9 tahun penjara bernama Rahmad Hidayat yang hingga berita ini ditayangkan belum juga ditemukan.
Tim Ombusman juga melakukan sidak untuk melihat berbagai hal seperti keberadaan dapur umum Lapas, pelayanan kesehatan dan kondisi WBP Lapas Panyabungan dengan langsung berkomunikasi dengan para WBP.
Dan Kalapas Kelas IIB Panyabungan Mustafa Kamal Simamora juga sempat menunjukkan lokasi kamar tempat di selnya narapidana yang kabur yang diketahui Selasa pagi sekira pukul 08.00 wib kemarin, ketika hendak pembagian sarapan pagi
Saat mendapat penjelasan dari Kalapas terkait kaburnya tahanan, Jemsly Hutabarat sempat heran karena Napi kabur ternyata menjebol plafon tahanan dan keluar dari atap ruang tahanan.
Bahkan anehnya, saat ditanyai CCTV, Kalapas mengaku CCTV sebelumnya berfungsi, namun saat kejadian karena hujan deras CCTV ternyata mati. Dan parahnya lagi, Kalapas mengaku CCTV Lapas ternyata tanpa memori penyimpanan data.
Usai Sidak, Jemsly Hutabarat ketika diwawancarai wartawan menuturkan, kunjungan Ombudsman RI ke Lapas Kelas IIB Panyabungan Kabupaten Madina ini dalam rangkaian Sidak dan koordinasi terkait opini penilaian publik.
“saat melihat kondisi pengamanan Lapas, saya menilai kondisi pengamanan (security) Lapas ini sangat rawan, sehingga tidak tertutup pelaku mudah untuk kabur”.tegasnya
Sebab lanjutnya, Security LP sangat tidak memenuhi standar, CCTV yang ada pun ternyata tidak otomatis bergerak, bahkan tidak memiliki memori penyimpanan data, itu yang harus segera diperbaharui”.sebut anggota Ombudsman RI tersebut.
Selain itu Jemsly menilai untuk pelayanan mulai dari pelayanan dapur umum, kesehatan fasilitas dan keagamaan dianggap sudah baik.
“Fasilitas pelayanan dapur umum, kesehatan dan keagamaan cukup baik, hanya saja pengembangan yang kurang seperti pembinaan Napi di bidang kerajinan tangan dan lainnya”.tutupnya sembari izin pamit ke rekan media. (Red)