DATAPOST.ID SIBOLGA — Bak seperti pepatah, ‘berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu lalu bersenang-senang kemudian’. Seperti semangat si bocah mungil bernama Said Al Fathan siswa MTsN Sibolga yang hafidz Quran 12 juz tetap semangat jalani aktivitas kesehariannya meski dengan menggendong lengan kirinya yang mengalami patah tulang.
Siswa dengan hobby bermain bola dan paling suka konsumsi mie ayam ini memiliki segudang prestasi, diantaranya disepanjang tahun 2024 Said mengukir prestasi dengan meraih juara I lomba tahfidz Quran yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Sibolga, meraih juara 3 lomba tahfidz Quran di MAN 3 Tapteng, dan juara 2 Diajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang study Matematika.
Lalu di awal tahun 2025, Said kembali meraih juara I lomba tahfidz Quran di MAN 3 Tapteng. Di madrasah sudah pastilah dia juaranya baik juara kelas maupun juara paralel. Ditahun sebelumnya, Said juga mengukir banyak prestasi yakni dengan meraih juara III cabang fahmil Qur’an putra pada pelaksanaan MTQ ke-51 Kota Sibolga, meraih medali emas di Islamic Science Competition (ISC), peraih medali emas pada Uslamic Science Competition (ISC) Se-Sumut 2023, juara III Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun 2023 tingkat Kota Sibolga, juara III bidang studi Matematika Terintegrasi tingkat Kota Sibolga, juara II Tahfiz Qur’an Muslim Competition, juara II tartil Qur’an putra tingkat TPQ/TPA pada festival anak Indonesia (FASI) DPD BKPRMI kota Sibolga tahun 2022, juara III lomba tartil dalam rangka gebyar milad ke-1 sahabat hijrah milenial Sibolga-Tapteng tahun 2023 dan masih banyak lagi prestasi tingkat madrasah dan Kabupaten/Kota.
Demi membantu meringankan beban orang tua, Said yang bertubuh mungil ini memiliki harapan besar bisa lulus disekolah impiannya SMA Unggulan CT Foundation Medan. “Pasti keluarga akan bangga”, tuturnya dengan sumringah saat bercerita kepada Humas beberapa hari lalu, Kamis (27/02/2025).
Berjuang sambil berdoa, tahapan demi tahapan akan dilaluinya, walaupun sekarang ini masih ditahap awal dan terlalu dini untuk berharap banyak.
Menurutnya, orang tuanya tidak akan dibebani biaya besar apabila kelak dia lulus di sekolah impian, wadahnya siswa-siswi berprestasi tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.
Said yang dalam kesehariannya hanya sekolah, mengaji, belajar dan bermain dengan adiknya ini memiliki kepribadian pendiam dan terkesan tidak nakal. Dari pantauan teman teman sekelasnya, Said dikenal sosok yang baik hati dan suka menolong terutama membantu teman-temannya yang belum memahami pelajaran.
“Bersemangat Menuntut Ilmu”, motto ini tertanam kuat di diri Said yang merupakan putra sulung dari pasangan Aidil Adha dan Marito Rambe. Terlebih sekarang ini dia mengalami kesulitan akibat lengan kirinya yang mengalami patah tulang, kendati demikian dia tetap semangat meskipun harus mengandalkan tangan kanan untuk semua aktivitas keseharian.
Ibunda Said hanya ibu rumah tangga yang mengandalkan penghasilan suami sebagai nelayan berharap besar anaknya dapat lulus disekolah impianya. Menurutnya, selain kualitas bagus sekolah SMA CT Foundation juga sangat meringankan beban orang tua dalam pembiayaan terlebih anaknya ada empat orang yang harus dibesarkan dan di sekolahkan untuk memperbaiki nasib lebih baik lagi dimasa mendatang.
“Saya disebut kejam seperti mama tiri”, ucap ibunda Said dengan mata berkaca-kaca, mengingat didikan saya sama anak-anak tebilang tegas dan disiplin.
Ibunda Said menekankan disiplin, harus tertib membagi waktu antara waktu belajar, bermain, dan istirahat, dan alhamdulillah hasilnya dia dapat menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dengan baik dan dapat imbalan atas kerja kerasnya dan pastinya disaat berhasil suatu hari kelak maka akan terasa semua prosesnya indah.
Bukan hanya hafidz 12 juz, anak sulung dari empat bersaudara ini juga unggul dimata pelajaran umum yang dibuktikan dengan perolehan nilai dan ranking memuaskan. Menurut ibunda Said memang sedari kecil cenderung suka dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an dan gemar membaca buku apapun.
Sebagai ibu yang terbiasa hidup dengan segala keterbatasan, terlebih rumah yang mereka tinggali masih mengontrak. Jadi tidak ada putusnya selalu berdo’a dan mengharapkan keberkahan dari Allah SWT agar sekiranya anak-anaknya kelak tidak mengalami kesulitan seperti orang tuanya.
“Makanya kami harus sama-sama memperjuangkan kesuksesan didunia dan akhirat meskipun terkesan kejam dan menyakitkan”, ucap Ibunda Said.
Pihak madrasah sangat mengapresiasi kegigihan Said dan keluarga serta selalu mendukung dan memfasilitasi segala kebutuhan Said untuk menuju sekolah lanjutan yang diimpikan.
Besar harapan madrasah akan ada siswa-siswi seperti Said Al Fathan yang memiliki semangat juang besar dan memiliki tujuan jelas dalam hidupnya. Walaupun standart kesuksesan dan keberhasilan hanya milik Allah tetapi tetaplah semangat berjuang.
Kepala Madrasah, Ahmad Soleh Siregar, S.Ag menyampaikan kepada Wakil Kepala bagian Kesiswaan, Muswardi, S.Ag untuk mendata siswa kelas IX yang akan melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi agar lebih terarah dan terkordinir dengan baik.
Harapan Kepala Madrasah, generasi bibit unggul seperti si Said dan yang lainnya bisa lanjut sekolah ditempat yang berkualitas. Sehingga disinilah fungsi madrasah, melalui bagian kesiswaan untuk menjembatani segala informasi dan kebutuhan administrasi yang dibutuhkan siswa. (Red)