MANDAILING NATAL II DATAPOST.ID – Lingkar Pemuda dan Mahasiswa Mandailing Natal (Madina) adakan diskusi bersama mahasiswa dan tokoh pemuda di Madina dalam mendorong anak- anak muda untuk berperan menjadi pemimpin baik ditingkat Kabupaten Madina maupun di tingkat Propinsi Sumatera Utara (Sumut).
Dan diskusi ini digelar di 805 cafe lintas timur Panyabungan Kabupaten Madina, dengan dimoderatori oleh Adi Nasution, Minggu (19/05/2024).
Diskusi dengan tema “Kolaborasi Anak Muda Pembangunan Sumatera Utara” ini juga menghadirkan Pengurus HIPMI Sumatera Utara, Zainal Arifin, Tokoh Pemuda Madina, Khairul Anwar Siregar dan dari Madina Care Institute, Arrizal.
Dalam diskusi ini, para tokoh anak muda ini mendorong peranan khususnya anak-anak milenial dan Gen Z untuk berkolaborasi membangun Sumut secara umum dan Madina secara khusus.
Demikian disampaikan oleh Zainal Arifin, dengan melihat hasil Pemilu 2024 kemaren disela acara.
“Dengan menangnya Gibran sebagai Wakil Presiden dalam kontestasi Pemilu kemaren, terlihat pentingnya peranan anak muda khususnya bagi kita-kita yang berusia dibawah 40 tahun dalam pembangunan di Indonesia. Karena itu, kita mulai dari Madina dan Sumut untuk kita anak-anak muda berkontribusi,” ungkapnya.
Zainal juga menambahkan contoh peranan anak muda secara langsung dan sangat dekat adalah dengan prestasi seorang Bobby Nasution dalam memimpin Kota Medan.
Karena menurutnya, Bobby berhasil menjadikan Kota Medan sebagai salah satu Kota metropolitan yang berkembang saat ini.
“Contoh pemimpin anak muda yang berhasil bisa kita lihat di Bobby Nasution. Di usianya yang 32 tahun sudah berhasil memimpin dan menata Kota Medan menjadi lebih baik saat ini. Ini akan menjadi tolak ukur anak-anak muda baik di Madina maupun di Sumatera Utara,” tegasnya.
Sementara itu, Khoirul Anwar melihat dengan jumlah pemilih anak muda saat ini, baik milenial maupun gen z peluang untuk menjadi pemimpin dan mewarnai pembangunan baik di Madina maupun Sumatera Utara semakin terbuka luas. Karena itu Khairul berharap, sudah waktunya anak muda ikut berperan dalam mewarnai pembangunan.
“Sudah waktunya anak-anak muda ini tampil untuk mewarnai. Bukan lagi menjadi penonton dalam memberikan kontribusi untuk pembangunan. Tapi sudah harus menjadi pelaku dalam memberikan warna untuk pembangunan,” jelas Khairul.
Apa yang disampaikan oleh Khairul Anwar serta Zainal pun diamini oleh Arrizal, dari Madina Care Institute. Lembaga kajian dan survey ini baru-baru ini melaksanakan survey kepada anak-anak muda melalui media sosialnya dan terbukti hasilnya 82% koresponden menginginkan munculnya anak-anak muda dalam mewarnai pembangunan baik di Madina maupun di Sumut.
“Beberapa waktu lalu kita sempat adakan survey di akun Instagram dan Facebook kita. Hasilnya, 82% menginginkan munculnya anak-anak muda dalam memberikan warna pembangunan. Ini merupakan hasil reel yang diinginkan,” tegasnya.
Karena itu, Arrizal berharap dalam diskusi ini yang dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi di Mandailing Natal dapat menjadi triger agar bangkitnya anak-anak muda dalam mewarnai pembangunan, baik di Madina maupun di Sumatera Utara. Sehingga terjadi kolaborasi yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
“Jika kita benar-benar mengejar Indonesia Emas 2045, maka kita lah yang harus mulai dari sekarang sebagai agen of change pembangunan. Kita mulai dari tingkat kabupaten Madina dulu, kemudian ke tingkat propinsi,” tegas Arrizal mengakhiri. (*)