DATAPOST.ID MEDAN — Tudingan atas wanita pekerja Pegawai Harian Lepas (PHL) di Bapenda Medan inisial MT atas perselingkuhannya dengan Andi Mario hingga memiliki anak ternyata saat ini diproses di Inspektorat Medan.
Andi Mario masih tercatat sebagai Kepala Badan Kesbanglinmaspol Medan. Atas perbuatannya, diduga tak ada proses tuntas atas masalah yang dituduhkan MT ke diri pejabat yang pernah menjabat sebagai Kepala Tata Pemerintahan dan Camat Medan Helvetia ini.
Wakil Walikota Medan Aulia Rahman kepada wartawan, Selasa malam (19/12/2023) mengaku, masalah dugaan perselingkuhan Andi Mario yang menjabat Kepala Kesbanglinmaspol Medan ditangani Inspektorat Medan.
“Ditangani Inspektorat Medan. Kita tak tahu pasti kejadiannya. Karena setahu saya kejadiannya sebelum kami menjabat di Kota Medan. Udah lama itu,” ujar Aulia Rahman usai acara pisah sambut Kapolrestabes Medan di Hotel Mercure Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Orang nomor dua di Pemko Medan ini tak banyak berkomentar dan kembali menyampaikan masalah itu memang telah mereka dengar dan menyerahkan ke Inspektorat Medan.
PERBUATAN MENJIJIKKAN
Sementara, Ulama asal Kota Medan Ustadz H Jamora Suga S.Ag mengaku, perbuatan pejabat eselon II Kota Medan ini amat memalukan dan sekaligus menjijikkan.
“Nauzubillah Minzalik. Menanggapi masalah kasus yang terjadi di lingkungan Pemko Medan oleh oknum pejabat dan pegawai yaitu perbuatan memalukan sekaligus menjijikkan bagi masyarakat Kota Medan,” tegasnya dalam pesan Whats App yang diterima wartawan, Senin (18/12/2023).
Ditegaskannya, kejadian yang menghebohkan tersebut mewakili gambaran betapa rusaknya etika dan karakter pejabat setingkat eselon II yang dahulu oknum ini pernah menjabat Camat Medan Helvetia.
“Saya bangga menjadi masyarakat Kota Medan. Tapi kejadian ini mewakili gambaran betapa rusaknya etika dan moral pejabat, apalagi setingkat eselon II di Lingkungan Pemko Medan bahkan sudah pernah menjabat Camat sebelumnya. Ini gambaran public figur atau pejabat yang selama ini kita anggap baik ternyata sudah mempunyai akhlak dan moral jelek,” paparnya.
MINTA DITINDAK TEGAS
Sementara itu, pengurus LP3 R Gultom SH meminta Inspektorat Medan menindak tegas Andi Mario dan menjelaskan secara rinci ke masyarakat kejadian yang ditudingkan jika hal tersebut benar adanya.
“Harus ditindak, jika dugaan hubungan gelap hingga memiliki anak ini benar. Andi Mario maupun MT harus diperiksa dan dimintai penjelasan detail akar masalahnya. Jika terbukti melanggar aturan, harus ditindak. Saat ini Andi Mario masih nengkreng jadi pejabat di lembaga yang seharusnya berintegritas dan bermoral karena segala fasilitas dinikmatinya,” tegas aktivis vokal ini, Selasa (19/12/2023).
DIDUGA ANAK HASIL HUBUNGAN GELAP
Diberitakan sebelumnya, cerita penelantaran anak buah hasil perselingkuhan diduga Kepala Badan Kesbanglinmaspol Medan AMS tak kunjung usai. Wanita diduga pacar AMS hingga melahirkan si buah hati mungil mengaku, anak itu hasil hubungannya dengan sang pejabat eselon II di Pemko pimpinan Bobby Afif Nasution ini.
Dikonfirmasi wartawan, wanita yang bekerja di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan ini mengaku, balita mungil dari video yang dikirimnya via WhatsAppnya adalah hasil hubungannya dengan mantan Camat Medan Helvetia yang karirnya melejit hingga menjabat Kabag Tapem lalu menjadi orang nomor satu di Badan Kesbanglinmaspol Medan itu.
Kaban Kesbanglinmaspol Medan AMS yang dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/11/2023) membalas tak jelas. Dia tak merespon tudingan anak yang diduga hasil hubungan dengan MT yang disebut-sebut ditelantarnya itu.
Pejabat pemilik harta Rp.3,69 miliar sesuai LHKPN nya ke KPK periodik tahun 2022 itu hanya membalas dengan tulisan, gass, seperti kemauan anda tuan. “Gass, Spt kemauan Tuan,” tulisnya di laman WA membalas konfirmasi wartawan.
Lalu pejabat yang sejak di Somasi MT atas dugaan menelantarkan anak masih nengkreng menjadi orang nomor satu di Badan Kesbanglinmaspol Medan dan belum menerima sanksi apapun ini kembali mengirim pesan dengan menautkan berita media online terbitan nasional dengan pesan, berita seperti ini sudah amat bagus, lanjutkan. “Berita seperti ini sudah amat bagus. Lanjutkan,” tulisnya.
Tak ada klarifikasi dan penjelasan lain dari AMS atas infomasi perselingkuhannya hingga menghasilkan balita mungil dengan MT. Dia tak juga menjelaskan, kebenaran atas tuntutan MT yang meminta pertanggungjawaban dengan menafkahi si buah hati mereka itu.
Kembali ke MT, dia mengaku meminta dihormati AMS dan anaknya dinafkahi. Dia mengharapkan, AMS tak menjadikannya seperti sampah. “Inti nya pak, saya ingin dihormati si mario ini dan dinafkahi
Anaknya. Jgn seperti sampah saya dibuat nya,” tulisnya di laman Whats Appnya, Sabtu (25/11/2023).
Dia bahkan mengaku tak ada transaksi apapun saat berhubungan badan dengan AMS. “Kecuali saya siap xxxx dibayar wajar dibuat seperti itu. Ini kan tidak,” tulisnya lagi.
MT juga menyayangkan, dugaan Walikota Medan Bobby Afif Nasution diam atas tabiat bawahannya itu. “Artinya pak boby tau kan pak? Tapi diam gitu pak,” ujarnya.
MT menuding AMS sok dan seakan tak bersalah. Dia mengaku siap mengajukan bukti atas kelakukan pejabat itu. “Malah si mario masih sok ya pak. Ya benar pak. Macam tak bersalah. Masalah perzinahannya kan ada bukti. Tidak usa ke pengingkaran dan penelantaran anak,” tegasnya.
Panjang lebar MT memaparkan, AMS tak mau melakukan tes DNA atas balita hasil hubungan mereka itu. AMS juga ditudingnya tak mau menafkahi anak mereka dan tak peduli. Diharapkannya AMS dinonjobkan dulu dari jabatannya menunggu proses masalah itu.
“Si mario ini kan tak mau tes dna, tak mau nafkahi artinya tidak peduli. Menurut aku pak cmn lah supaya dia di non job kan dulu pak. Enak x pak ada masalah pelanggaran kok bisa masih diatas duduk,,gimana pak wali apa gak diperiksa gitu pak. Kemarin dia cerita sama saya,,jabatan hancur tidak masalah pak,” pungkasnya.
Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah Medan mengaku Kepala Badan Kesbanglinmaspol Medan Andy Mario Siregar dilaporkan wanita berinisial MT atas dugaan penelantaran anak.
Meski telah mendapatkan laporan berupa tembusan surat MT ke Kaban Kesbanglinmaspol Medan atas dugaan penelantaran anak, Kepala Inspektorat Medan Sulaiman Harahap mengaku masih menunggu perkembangan atas masalah yang menjerat mitra sesama eselon II di Pemko Medan ini.
“Ya kita tunggu perkembangannya, kan gitu. Apakah terbukti atau tidak terbukti. Kebijakannya kita tunggu. Sekarang ini belum bisa kita katakan bersalah atau tidak bersalah,” kata Ka Inspektorat Medan Sulaiman Harahap, Selasa (21/11/2023) via sambungan Whats Appnya.
Sulaiman mengaku, hingga saat ini Inspektorat belum melakukan pemeriksaan sama sekali atas informasi adanya somasi MT wanita yang bekerja sebagai Pegawai Harian Lepas (PHL) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan ini.
“Maka kita mengambil kebijakan menunggu. Belum dilakukan pemeriksaan pada pelapor. Inikan dibuktikan dulu benar atau tidaknya. Kalau sudah terbukti bersalah baru masuk etikanya. Kalau sekarang kan belum Adinda,” bebernya.
Dicecar mengapa tak ada klarifikasi atau pemeriksaan atas informasi dugaan penelantaran anak oleh oknum Pejabat Eselon 2 ini, lagi-lagi Sulaiman berkilah menunggu proses hukum. “Inikan masalah, kalau memang benar, inikan perbuatan hukum. Kita tunggu dulu pembuktiannya,” pungkasnya.
Sementara Kepala BKD Medan melalui Kabid Adrian Saleh membenarkan menerima tembusan somasi MT kepada oknum Kaban Kesbanglinmaspol Medan pada minggu lalu.
“Kami menerima tembusan somasi kepada Kepala Badan Kesbanglinmaspol Medan. Langkah lanjut belum saya ketahui. Kewenangan Kepala BKD,” kata Adrian Saleh, Selasa (21/11/2023) dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Dalam somasi MT yang saat ini honorer atau PHL di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan ini, lanjut Adrian Saleh, pada pokoknya MT meminta AMS menemui dirinya. Namun somasi itu ditembuskan ke berbagai instansi.
Adrian Saleh tak bisa merinci langkah BKD Medan atas informasi yang mereka terima atas dugaan kasus ‘tali air’ pejabat di Pemko Medan ini karena menunggu intruksi Kepala BKD Medan.
Sementara Kepala BKD Medan Sutan Tolang tak menjawab konfirmasi wartawan saat dilayangkan via pesan Whats App, Selasa (21/11/2023). Saat disambangi ke ruang kerjanya, staff nya mengatakan Sutan Tolang sedang zoom meeting. (Tim).