MANDAILING NATAL II datapost.id – Sembari menghadiri jamuan makan malam, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Prof Todung Mulya Lubis menyampaikan hasil kunjungannya selama dua hari di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (20/03/2023) malam.
Dalam penyampaiannya dihadapan Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Ketua TP PKK Madina Ny Eli Mahrani Jafar Sukhairi Nasution, tokoh adat, dan OPD Pemkab Madina, ada yang diprioritaskan dan masih tahap pembelajaran.
Dikatakannya, mantan duta besar ini tidak ingin memberikan harapan yang berlebihan kepada masyarakat. TP2D memprioritaskan beberapa pembangunan diantara peningkatan status dari perguruan tinggi STAIN menjadi UIN, Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution Malintang, dan potensi PLTA di Madina.
“Banyak potensi yang bisa kita kembangkan. Kita akan melakukan semaksimal mungkin dan ada beberapa yang akan diprioritaskan,” ungkap Prof Todung Mulia Lubis saat menghadiri jamuan makan malam di Rumah Dinas Bupati Madina.
Dan terkait kampus STAIN Madina, Todung menuturkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk proses perubahan status menjadi UIN agar lebih cepat. Dan dalam waktu dekat akan bertemu dengan Menteri Agama.
Masih Todung, terkait bandara akan selesai pada Desember 2023 dan diharapkan dapat beroperasi dalam waktu dekat. Sementara untuk pembangnan RSUD Panyabungan di Panatapan dan Stadion Adam Malik, masih butuh waktu.
“Untuk pembangunan RSUD Madina diperkirakan masih membutuhkan biaya sebanyak Rp 220 milyar agar rumah sakit tersebut dapat berfungsi maksimal”.pungkasnya
Sedangkan Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution disela acara menyatakan bahwa Madina tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa ada dukungan dari berbagai pihak terutama tokoh-tokoh perantau di Nasional.
“Butuh dukungan dan doa kita semua agar cita-cita ini terwujud bahwa Madina bisa memiliki embarkasi sendiri dengan wilayah Tabagsel, hingga masyarakat tidak perlu repot lagi ke Medan dengan menempuh jalan 12 jam”.ujar orang nomor satu Bumi gordang sambilan itu.
Lalu Sukhairi juga meminta dukungan dan doa dari tokoh adat dan ulama untuk membantu percepatan pembangunan tersebut.
“Kami mohon doa dari tokoh adat dan ulama, bagaimana Madina dapat mengejar ketertinggalan sehingga apa yang kita cita-citakan dapat diwujudkan”.pintanya mengakhiri.(Sulpan Lubis)