MEDAN || datapost.id – Guna memudahkan jamaah haji menyampaikan permasalahannya selama menjalani proses ibadah haji di Tanah Suci, Kementerian Agama Republik Indonesia meluncurkan kanal pengaduan bagi jamaah haji yang diberi nama “Jamaah Lapor Gusmen”.
Terkhusus jamaah haji asal Sumatera Utara, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi menyampaikan kepada seluruh jamaah haji asal Sumatera Utara dapat melaporkan keluhan ataupun kendala dalam pelayanan selama melaksanakan ibadah haji melalui kanal aplikasi pengaduan melalui ponsel.
“Jamaah Sumatera Utara dapat mengakses aplikasi yang telah diluncurkan Kemenag melalui ponsel pintar masing-masing. Laporkan jika ada kendala dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci jika mengalami kendala, bisa meminta bantuan ketua kloter atau petugas kloter lainnya,” ucapnya melalui Humas PPIH Embarkasi Medan Muhammad Yunus, Senin (12/06/2023).
Sementara, Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Mahmud Syaltout dalam laporannya mengatakan, kanal ini dapat diakses melalui aplikasi PUSAKA Superapps atau https://laporhajigusmen.kemenag.go.id/.
“Laporan yang masuk di sini akan dimonitor langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas,” terangnya di Madinah, Minggu (11/06/2023).
Dalam kanal tersebut, sambung Mahmud Syaltout, jamaah akan mengisi biodata dan beberapa poin pertanyaan. “Jamaah bisa lapor kalau ada masalah, bentuknya online. Nanti laporan itu bisa dibaca langsung di dashboard. Jadi ketahuan titik masalahnya dimana, untuk selanjutnya dicarikan solusi,” jelasnya
Dikatakan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, telah menegaskan kepada para jamaah agar tidak sungkan melapor ke petugas haji jika menemukan masalah.
“Jadi jamaah tidak perlu khawatir laporannya tidak direspon. Nanti kalau sudah tertangani, kita WhatsApp karena di kanal pengaduan itu tercantum nomor telepon pelapor,” ujarnya.
Apabila laporan tidak tertangani, ucapnya, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait dengan masalah tersebut. “Kalau belum tertangani kita panggil, seperti tahun lalu. Awalnya jamaah yang melaporkan ketakutan tapi akhirnya bisa diselesaikan.
Bahkan Kemenag memberikan reward atau penghargaan sebesar 100 riyal kepada jamaah tersebut. Kalau jamaah yang melaporkan masalah ternyata tidak ada dalam laporan sektor, berarti kan genuine. Kita berikan penghargaan,” janjinya.
Ditambahkannya, seluruh laporan yang masuk ke kanal pengaduan nantinya akan dipilah terlebih dahulu. “Kita lihat mana yang menjadi prioritas untuk segera ditangani. (IW/Red).