MANDAILING NATAL II DATAPOST.ID – Guna menghindari jatuhnya korban akibat cuaca ekstrem yang belakangan ini melanda Kabupaten Mandailing Natal (Madina). pemerintah melalui Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat agar waspada.
Imbauan waspada ini disampaikan Kepala BPBD Madina, Muchsin Nasution ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/12/2023) diruang kerjanya.
Muchsin menjelaskan Kabupaten Madina memiliki 10 macam bencana yang harus diwaspadai yakni banjir, banjir bandang, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, karhutla, kekeringan, letusan gunung api Sorik Merapi, longsor dan tsunami.
“resiko bencana di Kabupaten Madina bila dilihat melalui dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) Madina yang susun untuk periode 2019 – 2023 dengan melakukan triangulasi pada dokumen Indeks Resiko Bencana (IRBI) tahun 2022, sangat tinggi.”ungkapnya
Lebih lanjut Muchsin menerangkan, dampak dari bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga sangat terdampak kepada masyarakat khususnya petani. Sebab, telah merusak sejumlah lahan usaha perkebunan dan pertanian serta jaringan irigasi putus.
Belum lagi imbuhnya, kemaren Senin (11/12/2023) kita menerima laporan ada seorang anak berusia 15 tahun warga Desa Muara Pertemuan Kecamatan Batahan yang tenggelam ketika mandi sekira pukul 16.00 wib di sungai tepi jalan yang sedang meluap di KM 13 jalan lintas Sinunukan – Batahan.
Kemudian terjadinya luapan air ke badan jalan Provinsi lintas Sinunukan – Batahan di KM 12 dan KM 13 dengan ketinggian 0 – 30 cm. Terjadi banjir menggenangi rumah warga dan badan jalan di Desa Batahan III Kecamatan Batahan.
Lalu hari ini, Selasa (12/12/2023) kita juga menerima laporan terjadi tanah longsor sekira pukul 11.35 wib di kelurahan tano bato Kecamatan Panyabungan Selatan.
Maka atas kejadian ini sambungan Muchsin, di imbau kepada seluruh masyarakat Madina, khususnya yang bermukim di bantaran sungai dan yang bermukim di perbukitan, agar meningkatkan kewaspadaan.
Untuk pemerintah Kecamatan dan desa agar membuat posko siaga bencana, lalu kepada masyarakat agar mengurangi aktifitas di saat hujan, serta bagi pengendara agar berhati hati.
“kepada masyarakat yang saat cuaca ekstrem sedang berada diluar rumah supaya menghindari pepohonan dan bilboard agar tidak tertimpa. Karena menurut perkiraan, cuaca ekstrem ini akan berakhir sampai di awal Januari 2024 nanti.”pintanya
Kedepan tambahnya, rencananya BPDB Madina akan bekerjasama dengan PLN, Dishub dan DLH untuk melakukan perapian pepohonan yang diduga dapat menimbulkan bencana/tumbang.
Pesan dan imbauan Bupati Madina
Sementara itu hal senada juga disampaikan Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution yang berpesan dan mengimbau kepada masyarakat Madina agar selalu meningkatkan kewaspadaan dimana pun berada.
Apalagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai serta perbukitan. Sebab, cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan yang tinggi sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana alam, mengingat Kabupaten Madina mempunyai geografis yang rawan akan bencana banjir dan tanah longsor.
”Kabupaten Madina memiliki geografis yang rawan akan banjir dan longsor. Untuk itu saya imbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.”ujarnya. (*)