DATAPOST.ID MANDAILING NATAL —
Kapolres Mandailing Natal, AKBP Arie Paloh membenarkan ada sekitar 300an warga dari beberapa Desa di Kecamatan Kotanopan mendatangi Kantor Polsek Kotanopan. Hal ini diungkapkan olehnya ketika dihubungi via WhatsApp, Minggu (31/03/2024).
“Benar, ada sekitar 300an warga. Kita sudah terima aspirasi mereka, intinya mereka meminta agar PETI Kotanopan tidak ditutup. Mereka mengeluhkan pendapatan masyarakat yang menurun, jika PETI ditutup,” ungkap Arie.
Arie pun menjelaskan kronologis awalnya, tim dari Polres Madina yang akan melakukan penertiban tiba di Kotanopan sekitar pukul 17.00 wib. Usai melakukan survei, tim langsung berkoordinasi dengan pihak Polsek Kotanopan.
Setelah itu, sekitar pukul 20.00 wib terlihat pergerakan masyarakat ke Mapolsek Kotanopan. Sekitar pukul 22.00 wib, ada sekitar 300 orang masyarakat yang meminta polisi untuk tidak menertibkan kegiatan PETI di Kotanopan.
Selanjutnya Arie menjelaskan, untuk menghindari anarkis, Kapolsek Kotanopan mengajak masyarakat untuk berdialog dan menerima aspirasi masyarakat. Dalam dialog itu diputuskan masyarakat untuk membuat surat pernyataan tertulis. Hal ini dilakukan agar surat pernyataan ini, akan dibawa ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mencari solusi yang tepat.
“Kita minta perwakilan masyarakat itu, sekitar 10 orang. 5 pria dan 5 wanita. Kapolsek juga berdasarkan laporannya tadi malam meminta masyarakat untuk membuat surat pernyataan dilengkapi dengan identitas mereka. Ini kita lakukan agar kita tahu bahwa yang mendukung kegiatan ini benar warga dari desa-desa itu,” tegas mantan Kasat Lantas Polres Pasaman Barat ini.
Selain itu, Kapolres juga dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati terkait solusi PETI di Kotanopan. Hal ini dikarenakan, selain langkah hukum, Bupati dan Wakil Bupati harus memberikan solusi agar masyarakat di Kotanopan tidak mengalami penurunan pendapatan.
“Akan kita ajak nanti Bupati dan Wakil Bupati untuk berdiskusi apa solusi untuk PETI Kotanopan ini. Jangan nanti akan menjadi konflik, jika PETI Kotanopan dilakukan penutupan,” tegasnya. (***)