DATAPOST.ID MEDAN — Gelang identitas bagi jemaah haji merupakan penanda jemaah dan sebagai bentuk perlindungan pemerintah kepada warganya yang menunaikan ibadah haji. Hal itu disampaikan Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Drs. H. Muhammad Yunus, MA saat menyambut kedatangan jemaah haji Kloter 9 di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan, Sabtu (10/05/2025) sekira pukul 14.00 WIB.

Selama melaksanakan rangkaian ibadah haji, kata Sekretaris PPIH Embarkasi Medan, jemaah haji harus selalu memakai gelang identitas, jangan pernah dilepas. Mulai saat diterima, saat di tanah suci hingga kembali ke tanah air.

“Jemaah haji diminta untuk selalu memakai gelang identitas, jangan sampa tertukar dengan jemaah lain. Gelang identitas ini menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia”, ujarnya.

Baca Juga :  Pemutaran Video dan Foto Kenangan Menyelimuti Rasa Haru Pisah Sambut Pejabat Struktural Lapas Pancur Batu
Petugas Usai Memakaikan Gelang Identitas kepada Jemaah Haji Kloter 9 di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan, Sabtu (10/05/2025)

Sekretaris PPIH Embarkasi Medan inipun menjelaskan, dalam gelang ini berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan, nomor kloter, keterangan nomor paspor jemaah, tulisan Jemaah Haji Indonesia dalam Bahasa arab, berisi nama jemaah/petugas sesuai nama di buku paspor, dan terakhir berisi Bendera Indonesia (Merah Putih) sekaligus sebagai penanda jemaah atau petugas asal Indonesia.

“Gelang identitas tersebut untuk memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jemaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke hotel/pemondokan”, terangnya.

Sekretaris PPIH Embarkasi Medan ini juga mengingatkan para jemaah calon haji Indonesia untuk tidak membawa barang berlebihan. Selain itu juga, jemaah dilarang membawa semprotan aerosol dan korek api gas serta benda mudah terbakar, powerbank berkapasitas tinggi tanpa izin.

Baca Juga :  Kunker Ke Lapas Kelas IIA Pancur Batu, Supriyatno : Jalankan Arahan Dirjenpas

“Jemaah juga jangan membawa benda tajam seperti gunting dan pisau serta cairan lebih dari 100 mililiter, itu semua larangan. Makanan berbau menyengat juga termasuk dalam larangan tersebut”, ucapnya.

Jemaah Kloter 9 Embarkasi Medan ini berjumlah 360 orang berasal dari Kota Medan, terdiri dari jemaah KBIH Al Adliyah, Pemko Medan dan KBIH Multazam Mubarak.

Jemaah Kloter 9 Embarkasi Medan ini dijadwalkan meninggalkan Asrama Haji Medan pukul 04.10 WIB dan take off dari Bandara Kualanamu Deli Serdang menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Minggu 11 Mei 2025 pukul 06.40 WIB. (Lubis)