DATAPOST.ID MANDAILING NATAL —
Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh SH,SIK duduk sama rata dengan seluruh Pejabat Utama (PJU) dan personel saat pelaksanaan apel pagi di lapangan Mapolres Madina belum lama ini, Senin (19/02/2024).
Apel pagi merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan oleh Polres Madina. Namun kali ini, Kapolres menciptakan suasana berbeda, yakni duduk sama rata sebagai bentuk bahwasanya pangkat dan jabatan itu hanya titipan Allah.
AKBP Arie memberikan pengarahan soal pengamanan pemilu yang sedang berlangsung dilakukan oleh institusi Polri di seluruh Indonesia, terkhusus di Kabupaten Madina yang saat ini masih berlangsung.
Perwira menengah dengan pangkat melati 2 dipundaknya ini pun mengapresiasi kinerja anggotanya di lapangan. Sebab, sampai saat ini semua petugas masih setia melakukan pengamanan di tingkat kecamatan atau pengawalan pleno di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Selain mengapresiasi, Kapolres Madina juga menyampaikan bahwa Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi sangat mengapresiasi kinerja personel pengamanan pemilu.
“Bapak Kapolda mengapresiasi terhadap apa yang kita laksanakan pada kegiatan pengamanan pemilu 2024. Kapolda juga menyampaikan agar seluruh petugas pengamanan meningkatkan sensitifitas terhadap lokasi di mana kita melakukan pam, dan sampaikan saran maupun skema terkait perhitungan suara di Panitia Pemilihan Kecamatan agar pelaksanaannya bisa berjalan aman dan lancar,” kata Kapolres.
Selain itu, Kapolres Madina juga menyampaikan pesan Kapolda Sumut ke personel Polres Madina.
Irjen Agung menyampaikan seluruh anggota yang melaksanakan kegiatan pengamanan yang menggunakan sepeda motor agar selalu berhati-hati saat berkendara dan tetap waspada jangan sampai terjadi kecelakaan di jalan.
“Kemudian terkait Operasi Mantap Brata (OMB), kita harus tetap laksanakan tugas rutin lainnya, jangan lengah dengan giat yang padat dari OMB, tetap laksanakan tugas sesuai tupoksi dan sesuai SOP,” ujarnya.
Kapolres juga berpesan kepada seluruh personel apabila menangani suatu kasus di lapangan. Apabila seorang tersangka maupun korban terluka, maka dilakukan penanganan kesehatan dahulu sebelum penegakan proses hukum.
“Sebelum jadi polisi, kita mungkin berbeda pemikiran dan tujuan pikiran setelah jadi polisi, kita memiliki satu tujuan yang sama yaitu sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat,” ungkap Arie.
Sumber : Humas Polres Madina